Sunday, February 28, 2016

MENGATASI SARIAWAN SECARA ALAMI


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh....
Pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa tips mengobati sariawan secara alami. Salah satu penyakit yang sering diderita adalah sariawan. Penyakit ini ditandai dengan luka-luka di dalam mulut atau bibir pecah-pecah, karena rendahnya daya tahan tubuh dan kekurangan vitamin C dan B. Kerap juga kebiasaan kita saat menggosok gigi secara buru-buru yang memicu terjadinya luka pada gusi sehingga mengeluarkan darah dan akhirnya luka menjadi lebar dan menyebabkan perih yang mendalam, apalagi saat bersentuhan dengan makanan. Sariawan tidak hanya terjadi di langit-langit mulut atau gusi saja, tetapi juga di permukaan lidah akibat tertusuk tulang ikan atau pun tidak sengaja tergigit.
Pada saat kita menderita sariawan, menyebabkan kita tidak selera untuk makan. Hal ini disebabkan selain mulut terasa perih, namun juga kepekaan lidah akan rasa makanan menjadi berkurang. Nah, berikut ini akan saya bahas beberapa bahan alami dalam mengatasi sariawan.
1.       Bunga Belimbing Wuluh
Bunga Belimbing Wuluh
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa bunga belimbing sayur atau belimbing wuluh sangat bermanfaat dalam mengobati sariawan. Penanganannya dengan mengoles bunga yang sudah dihaluskan pada bagian sariawan. Walau pun tidak ada bukti medis bahwa bunga belimbing sayur dapat menghilangkan sariawan, namun menurut saya ini cara efektif yang pernah saya lakukan untuk mengobati sariawan.
2.       Asam Jawa
Asam Jawa
Asam Jawa juga sangat bermanfaat dalam mengobati sariawan. Caranya boleh dengan berkumur-kumur dengan perasan air asam, boleh juga dengan dioleskan daging asam tersebut ke bagian luka sariawan.
3.       Madu
Madu
Madu memang terkenal akan khasiatnya. Saya rasa, hampir semua orang tahu bahwa madu merupakan bahan alami yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bagi penderita sariawan, madu bisa dioleskan kebagian sariawan atau pada bagian bibir pecah-pecah.
4.       Bahan Makanan yang Mengandung Vitamin C
Bahan Makanan yang Mengandung Vitamin C
Sangat baik dikonsumsi buah-buahan dan rempah yang mengandung vitamin C pada saat kita menderita sariawan seperti aneka jeruk, cabai, nenas, hingga mangga. Selain mencegah sariawan, buah-buahan dan rempah ini juga bisa mengobati sariawan.
Itu lah beberapa bahan alami dari saya yang dapat mengobati sariawan. Penyakit sekecil apa pun membuat kita mengeluh dan itu lah menjadi tolak ukur bahwa kesehatan itu sangat penting dan mahal harganya. Oleh karena itu, mari sama-sama kita menjaga kesehatan. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati. Mudah-mudah bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh....


Referensi :  
https://webpraktis.com/sdirmember/10292/produk/img-1447739610.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6csxbKFtvqME3ZtY0SKNkex62oBTdf3xO4_dy0eqc8nwzV5ar-V1NfPqqtOozB80dONEM2f62WHKMqLGCmziQqJc-Kxgqs9xM9Nrd89G7BpTXe8CVCv4EldbUo3EbJ0XXRVidCDndk8XM/s1600/belimbing-wuluh.jpg
http://stephanie-dentalclinic.com/wp-content/uploads/2015/09/PHOTO-MADU-shutterstock_80430415-1.jpg
http://topnews.in/health/files/orange.jpg


Friday, February 26, 2016

KUTUKAN "CICEM MURONG"





Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bagi masyarakat Aceh, mungkin tidak asing dengan kalimat “Bek drop cicem murong, iseurapa inteuk”. Iya, ini adalah sebuah kalimat yang menyerukan untuk tidak menangkap atau mengganggu “cicem murong” karena bisa dikutuk oleh binatang tersebut. Secara harfiah, “cicem murong” adalah burung kutilang yang ukurannya kecil dengan paruh nan runcing panjang dan warnanya yang menarik seperti campuran merah dan hijau. Namun umumnya ditemukan dengan warna campuran hitam dan kuning. Walau pun warnanya yang menarik, tidak serta merta membuat masyarakat Aceh menjadikan burung tersebut sebagai burung hias peliharaan. Hal ini dikarenakan sudah melekatnya pikiran masyarakat bahwa dengan menangkap burung ini maka kita akan dikutuk dengan dirontokkan rambut. Secara rasional, hal tersebut memang tidak mungkin, mengingat mana ada burung yang bisa mengutuk manusia, kecuali anak kecil yang percaya hal tersebut. Bahkan kita sekarang pun tahu, namun enggan jua menangkap burung ini.
Bisa kita katakan bahwa ini adalah suatu kebijakan bahkan kearifan lokal yang diciptakan oleh masyarakat Aceh zaman dahulu. Istilah “burung kutilang dapat mengutuk manusia” sangat berpengaruh terhadap pola pikir manusia dalam bertindak terhadap lingkungannya. Sebagai contoh, dulu waktu kecil, saya dan teman-teman sering main-main ke sawah bila sudah habis masa panen. Tujuannya tak lain untuk menangkap burung seperti burung pipit dan manyar. Tapi tidak untuk burung kutilang padahal warna bulunya lebih menarik daripada burung pipit. Ini lah yang disebut istilah tersebut dapat mempengaruhi pikiran manusia.
Kearifan lokal yang dimaksud dalam hal ini adalah dengan adanya kalimat yang menyerukan untuk tidak mengganggu burung kutilang, maka suatu bentuk untuk menjaga dan melestarikan jenis spesies tertentu. Bayangkan jika dulu tidak ada kalimat-kalimat tersebut, mungkin kita tidak tahu akan fenomenalnya burung kutilang ini di Aceh. Burung yang sering nangkring di pohon ini bahkan bebas membuat sarangnya dimana pun seperti di atap rumah yang paling tinggi.
Sekarang sudah sangat jarang kita mendengar kalimat memorable tersebut, mengingat anak zaman sekarang kebanyakan bergelut dengan gadget dan semacamnya, tidak lagi bermain di alam bebas. Mereka pun tidak tahu bahwa zaman dulu burung kutilang menjadi sangat populer dengan kutukannya sehingga orang pun enggan menyentuhnya.
Wassalam....