Tuesday, April 30, 2013

DESTINASI WISATA DI LEMBATA (PART 1)


Lembata merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak diantara Kabupaten Flores Timur dan Alor. Pulau Lembata atau dulu yang dikenal dengan nama Pulau Lomblen adalah pemekaran dari Kabupaten Flotim dan memperingati hari jadinya yang ke-13 tepat pada tanggal 10 Oktober 2012. 
Sama dengan kabupaten-kabupaten lainnya di NTT, pulau yang memiliki luas 1.266,39  Km² ini menawarkan segudang kekayaan alam yang pantas untuk dijadikan destinasi wisata. Dengan letak astronomisnya pada posisi 8°10' - 8°11' LS dan 123°12' - 123°57' BT, pulau ini terdiri dari beragam bentang lahan seperti pegunungan, perbukitan, daerah pantai, serta hutan yang masih perawan. Tak ayal, membuat Pulau Lembata ini kaya dengan potensi-potensi objek wisata yang patut dilestarikan dan dikembangkan walaupun kabupaten ini masih beranjak remaja.
Sekedar untuk mengetahui bahkan untuk berkunjung, di bawah hanyalah segelintir daerah destinasi wisata di Kabupaten Lembata :
1. Pantai Pasir Putih Waijarang
Agaknya, objek wisata yang berdekatan dengan bukit ini adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Lembata, sekedar melepas penat atau untuk berekreasi bersama keluarga tercinta. Khususnya pada hari libur, pantai ini sesak dipenuhi oleh berbagai macam profesi dan umur. Mulai dari anak sekolahan,  orang kantoran, anak kuliahan, hingga orang yang sudah lanjut usia. Pantai yang terletak di Kecamatan Nagawutung ini memanjakan mata kita dengan pasirnya yang putih dan berkilau, serta air lautnya yang kelihatan biru dan hijau akibat pengaruh awan dan tumbuhan laut. Selain itu, dari kejauhan tampak Pulau Adonara dan Gunung Ile Ape. Bagi yang hobi berenang, pasti akan sangat menyenangkan jika berenang sambil menikmati pemandangan di bawah laut.
2. Bukit Cinta
Bukit ini terletak di jalan menuju Pantai Waijarang. Mengapa disebut bukit cinta??? Konon katanya disini banyak orang yang menyatakan cinta pada sang pujaan hati atau banyak muda-mudi yang datang berpasangan untuk menikmati pemandangan eksotis di bukit ini. Bentang lahan ini pada musim hujan dihiasi oleh hamparan rumput hijau yang luas dan tidak jauh dari bukit terdapat bentangan laut yang biru. Apabila diabadikan dalam bentuk gambar, nampak pemandangan ini bak lukisan yang dipajang di tempat-tempat pameran lukisan. Menjelang senja tiba, sah-sah saja kita menanti matahari yang sedang terbenam yang menambah eksotisme bukit cinta ini.
3. Penangkapan Cacing Nyale di Mingar
Ritual penangkapan cacing nyale ini terdapat di Desa Pasir Putih - Mingar Kecamatan Nagawutung, terjadi dua kali dalam setahun. Prosesi penangkapannya dilakukan pada malam hari selama dua hari berturut-turut. Sesuai tradisi masyarakat Lembata pada umumnya, setiap apa yang akan dipetik maka akan dilakukan ritual guna mengharap keselamatan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, begitu juga dengan penangkapan cacing nyale ini. Kehadiran spesies ini pada waktu tertentu adalah berdasarkan siklusnya, sehingga ada orang yang datang untuk ikut dalam prosesi ini menganggap sebagai sebuah hiburan semata. 
4. Pantai Pasir Putih Bean
Pantai Pasir Putih Bean merupakan pantai pasir putih yang unik dalam bentuk kristal-krsital halus yang membentang dari barat ke timur sejauh ± 4 - 5 km dengan ombak laut yang bergulung terus menerus dan pecah secara teratur. Sangat cocok untuk berselancar maupun surfing. Pantainya yang cukup landai dan aman/tenang bagi pengunjung yang ingin berekreasi pantai. Disamping berenang, mandi, berendam dan berjemur diatas pasir putih yang bersih itu dapat dilakukan kegiatan wisata yang lain seperti panjat tebing, fotografi dan bersantai di bawah pohon-pohon pelindung yang sejuk dan indah. Pantai ini terletak di Desa Bean Kecamatan Buyasuri. Dari Lewoleba dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat kurang lebih 4 jam dengan menempuh jarak 78 km. Pengunjung dapat menyewa rumah-rumah penduduk sebagai homestay.
Sumber: www.lembatakab.go.id
5. Penangkapan Paus Secara Tradisional di Lamalera
Merupakan tradisi masyarakat Lamalera setiap tahunnya pada bulam Mei hingga Nopember. Tradisi ini diawali dengan ritual atau upacara adat untuk memohon doa kepada arwah leluhur mereka. Penangkapan paus ini dilakukan oleh masyarakat yang dikenal dengan masyarakat nelayan. Penangkapan paus ini merupakan satu tradisi masyarakat Lamalera yang terkenal ke seluruh penjuru Lembata, umumnya NTT. Bahkan prosesi ini ditayangkan di televisi-televisi di Indonesia dan televisi luar negeri. Dikatakan penangkapan paus secara tradisional karena para nelayan berburu paus mendayung boat nelayan ke tengah-tengah laut serta menggunakan tombak dan pisau tradisional untuk menaklukkan paus tersebut. Pada musim perburuan, banyak wisatawan dari luar Kabupaten Lembata bahkan wisatawan luar negeri datang untuk menyaksikan penangkapan paus ini.

Masih banyak potensi wisata di Kabupaten Lembata,,,, tunggu saja postingan saya selanjutnya!!!

No comments:

Post a Comment